JAKARTA - Bagi para penikmat kuliner, Jogja tidak hanya terkenal dengan gudeg atau bakpia, tetapi juga sajian non halal yang menggugah selera. Kota ini menyimpan banyak tempat makan legendaris yang menawarkan cita rasa babi dan hidangan khas China yang autentik.
Dari nasi goreng smoky hingga bakso babi jadul, setiap hidangan menyajikan pengalaman rasa yang unik dan tak terlupakan. Menjelajahi kuliner non halal Jogja adalah perjalanan rasa yang wajib dicatat dalam daftar wisata kuliner.
Nasi Goreng Beringharjo: Legenda Kuliner Malam
Nasi Goreng Beringharjo adalah destinasi wajib bagi pecinta kuliner malam. Kedai legendaris ini telah berdiri sejak tahun 1960-an dan selalu ramai pengunjung. Rahasia kelezatannya terletak pada campuran daging babi yang smoky dan bumbu khas Jogja.
Menu yang ditawarkan beragam, mulai dari nasi goreng, bakmi goreng, hingga babi rica dan sop babi. Nasinya wangi, perpaduan pedas, asin, dan manis pas di lidah. Harganya ramah di kantong, mulai dari Rp20.000, membuatnya cocok untuk semua kalangan.
Lokasi: Kemantren Pakualaman, Jalan Jagalan - Beji No. 55A, Purwokinanti, Yogyakarta
Jam operasional: Senin–Sabtu 17.00–23.00 WIB (Minggu tutup)
Telepon: 0812-2747-1638
Bakmi Ketandan: Aroma Autentik Pecinan
Terletak di kawasan Pecinan, Bakmi Ketandan telah menjadi favorit warga dan wisatawan sejak 1980-an. Kelezatan bakmi goreng dan kuahnya berasal dari minyak babi dan topping daging babi yang meresap sempurna.
Selain bakmi, warung ini juga menyajikan nasi goreng, bihun, dan capcay. Jangan lewatkan topping kekian yang membuat rasa semakin nagih. Harga mulai Rp45.000 per porsi, cukup besar untuk disantap berdua.
Lokasi: Jalan Bhayangkara No. 17, Ngupasan, Ngampilan, Yogyakarta
Jam operasional: Jumat–Rabu 16.00–21.00 WIB (Kamis tutup)
Telepon: 0816-4265-573
New Lie Djiong: Chinese Food Legendaris
New Lie Djiong menawarkan pengalaman makan Chinese food otentik dengan atmosfer nostalgia. Restoran ini telah berdiri sejak 1976 dan terkenal dengan berbagai olahan babi seperti babi tomat, jay sim cah babi, dan sop babi.
Menu variatif mencakup bakmi goreng, kwetiau, dan lomie. Kehadiran live music akustik menambah suasana hangat saat makan. Harganya terjangkau, mulai Rp40.000, dengan porsi cukup besar untuk memuaskan pengunjung.
Lokasi: Jalan Pangeran Diponegoro No. 100, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta
Jam operasional: setiap hari 09.00–22.00 WIB
Telepon: 0887-4000-1167
Bakso Ito: Bakso Babi Jadul yang Menggoda
Bakso Ito adalah warung legendaris yang berdiri sejak 1958. Dikenal dengan bakso babi autentik, kuah kaldunya gurih dan baksonya kenyal sempurna. Hidangan ini mempertahankan rasa klasik yang sudah bertahan puluhan tahun.
Selain bakso biasa, tersedia usus dan jeroan babi, bakso goreng, dan tahu bakso isi daging. Semua menu menawarkan rasa autentik yang membuat pengunjung ketagihan. Harga mulai Rp32.000 per porsi.
Lokasi: Jalan Mataram No. 59, Suryatmajan, Danurejan, Yogyakarta
Jam operasional: setiap hari 09.30–21.30 WIB
Telepon: (0274) 566590
Warung Bu Komang: Nasi Campur Bali Non Halal
Warung Bu Komang menghadirkan nasi campur Bali otentik di Yogyakarta. Berdiri sejak 2003, tempat ini menawarkan cita rasa pedas, gurih, dan berempah yang khas Bali. Lauknya lengkap, termasuk babi kecap, sate babi, urutan, dan lawar.
Nasi dan es teh bisa refill gratis, menambah kenyamanan pengunjung. Warung ini hanya buka Sabtu dan Minggu, tetapi pengalaman makan yang ditawarkan sangat berkesan. Harga mulai Rp45.000.
Lokasi: Jalan Pura No. 202, Sorowajan, Banguntapan, Bantul
Jam operasional: Sabtu–Minggu 09.00–20.00 WIB
Telepon: 0877-5792-9416
Pengalaman Kuliner yang Sulit Dilupakan
Menjelajahi kuliner non halal Jogja memberikan sensasi rasa yang berbeda dari makanan biasa. Dari nasi goreng smoky, bakmi goreng pecinan, hingga bakso babi jadul, setiap tempat memiliki ciri khas tersendiri.
Pengalaman makan ini tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberikan kenangan yang sulit dilupakan. Setiap hidangan menawarkan cerita, sejarah, dan tradisi kuliner yang kaya.
Bagi wisatawan maupun pecinta kuliner lokal, menjelajahi tempat-tempat ini adalah bagian penting dari pengalaman Jogja yang autentik. Tidak hanya soal rasa, tetapi juga budaya dan atmosfer yang membekas di hati.